Sempat mendengar atau mencicipi Pliek U? Jika Anda menjawab ya tentu sudah familiar dengan nama kuah pliek u bukan. Ternyata pliek u atau yang disebut patarana ini memiliki prospek yang bagus di Aceh, walaupun banyak pihak yang jarang melihat kesempatan ini.
Cot Baroh misalnya, salah satu gampong yang ada di Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie, di Gampong Cot Baroh masih terdapat warga yang memproduksi  pembuatan pliek u untuk dikosumsi atau dibagi-bagikan kepada saudara di perantuan.
Pliek U, Prospek Kelapa Busuk yang Menjanjikan
Pliek U, Prospek Kelapa Busuk yang Menjanjikan
Proses pembuatan Pliek u  di Aceh
Salah satu menu andalan di Aceh adalah Kuah Pliek (Sayur Pliek U). Kuah Pliek merupakan campuran beberapa jenis sayur yang dimasak dengan santan. Bahan utama untuk memasak Kuah Pliek adalah Pliek U itu sendiri. Komoditi yang satu ini hanya diproduksi di Aceh, proses pengolahan tersebut terbagai kedalam dua tahapan.
Kuah Pliek U Foto : Lintas[dot]me
Kuah Pliek U Foto : Lintas[dot]me

1. Fermentasi
Kelapa yang digunakan untuk membuat Pliek U adalah kelapa tua. Daging buahnya telah keras, mengandung banyak santan. Setelah dikupas dari kulit buah (sabut), kemudian kembali dibelah batoknya untuk mengeluarkan air. Belahan tidak sampai lepas menjadi dua bagian, hanya untuk mengeluarkan air saja. Setelah itu, kelapa tersebut dibiarkan begitu saja selama dua hari agar daging buahnya melunak, membiarkan bakteri mengurai  pati.

Setelah itu, kelapa dikukur kemudian disimpan dalam sebuah wadah (sebagai Fermentor) selama lebih satu minggu. Setiap hari, minimal dua kali harus diaduk; dibolak balik. Efektifnya pagi dan sore. Bahan diaduk dengan tangan, agar pembusukannya merata. Jika tidak dilakukan demikian, maka panas pada bahan tidak merata, sehingga berbiak belatung yang membuat minyak dan Pliek U menjadi tengik.
Kondisi kelapa yang sedang difermentasi, setelah beberapa hari, adanya genangan Minyak Simplah

Biasanya, setelah memasuki hari ke lima, sudah terbentuk genangan minyak di permukaannya. Minyak ini disebut Minyeuk Simplah. Minyak kelapa yang belum terkena sinar matahari. Minyak ini diyakini memiliki banyak khasiat. Untuk menurunkan demam anak maupun untuk merawat kulit. Semakin lama semakin banyak kadar minyak yang dihasilkan. Hanya saja, bila terlalu lama tidak dijemur maka kelapa akan semakin terurai hingga tidak bisa diekstrak lagi. Optimal masa penyimpanan ini adalah 7-9 hari.
2. Pengeringan
Kelapa yang telah difermentasi tadi, kini dijemur di bawah sinar matahari. Pada hari pertama hingga kedua, hanya pengeringan saja, untuk menghilangkan kadar air pada bahan. Hari ketiga, pengeringan dilakukan berangsur dengan pengepresan. Kondisi panas memudahkan ekstraksi minyak
Proses pengeringan Pliek U
Proses pengeringan Pliek U

Klah (Gambar Foto : yasiendelta[dot]blogspot[dot]com)
Klah (Gambar Foto : yasiendelta[dot]blogspot[dot]com)
Klah (Gambar Foto : GampongCotBaroh )
Klah (Gambar Foto : GampongCotBaroh )

Adapun alat ekstraksi yang digunakan adalah seperangkat alat tradisional yang terdiri dari Klah, Peuneurah dan Weng. Klah adalah wadah untuk meletakkan bahan. Peuneurah meurupakan dua bilah kayu (papan) berukuran tebal dan panjang, dipancangkan ke tanah. kedua papan ini dihimpitkan dengan Weng. Kekuatan himpitan harus disesuaikan dengan kondisi bahan. Agar hasil ekstraksinya pure minyak.
Ekstraksi Pliek U. (Foto GampongCotBaroh)
Ekstraksi Pliek U. (Foto GampongCotBaroh)

Alat ekstraksi Pliek U. (Foto : GampongCotBaroh)
Alat ekstraksi Pliek U. (Foto : GampongCotBaroh)

Pengeringan dan pengempresan ini dilakukan berulang-ulang. Jika kondisi matahari baik, biasanya hanya butuh waktu dua hari saja untuk mengektrak minyak tersebut. Sehingga tinggallah Pliek U sebagai residu. Ampas yang kemudian disangrai untuk dijadikan bumbu dasar pembuatan Kuah Pliek.  Proses ini tidak sederhana, bukan? Makanya wajar bila harga Pliek U relatif mahal di pasaran.