Pada Rabu (15/04/2015) Saya dan kawan saya “Muhamamd Dahlan Gantoe” memperoleh kabar bahwa akan kedatangan team ke Gampong Cot Baroh dari watchdoc.co.id Indonesia Documentary Chanel kerja sama ICT Watch  untuk proses shuting sebuah film documenter yang mana proses syuting dilakukan pada hari Jum’at sd Sabtu (17 sd 18/10/15).



Kami pun melakukan segala persiapan untuk suksesnya acara shuting film yang mana Film documenter tersebut mengangkat cerita tentang perjuangan dua orang anak muda Gampong Cot Baroh yang ingin memajukan Gampong lewat internet,  yaitu  saya sendiri “Safwaturrahman” dan Kawan Saya “Muhammad Dahlan gantoe” meskipun dengan latar belakang pendidikan kami bukan bidang  tersebut.

Namun semangat pantang menyerah jelas terlihat dari kami. Semua berawal dari hayalan dan menonton Metro TV dengan program acara 3 60 yang menayangkan sebuah Desa yaitu Desa Melung di kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Bayumas Jawa tengah yang begitu maju dalam pemanfaatan TIK, salah satunya adalah memiliki tujuh titik hotspot dan warga bisa mengakses internet secara gratis dan petani disana menjual sayur secara online.

Pada hal Desa Melung tersebut terletak jauh dari kota, namun untuk kecanggihan pemanfaatan TIK perlu dihisapi jempol, kam pun terispirasi dari Desa Melung tersebut untuk mendaftarkan website desa dengan menggunakan Domain DESA.ID,  yang sebelumnya kita sudah ada blogspot dan kami pun mencari informasi bagaimana cara untuk mendaftarkan website DESA.ID gratis.

Persiapan pendaftaran pun di lakukan, dengan segala keterbatasan seperti tidak memiliki kantor Desa dan Komputer  Desa, Prinsip kita  jangan kalah dengan keadaan, tapi jadilah pemenang dengan keadaan dan Alhamdulillah pada akhir 2013 Gampong Cot baroh resmi memiliki website desa dengan alamat www.gampongcotbaroh.desa.id .

Tidak berhenti disitu saja, kami terus berinovasi mengisi konten - konten yang bermanfaat bagi warga terutama dalam bidang pertanian karena dominan masyarakat Gampong Cot Baroh dengan mata pencaharian sebagai petani, di samping itu  juga ada jurnalis warga yang memuat kegiatan masyarakat keseharian di Gampong cot Barohdan masih banyak hal-hal lain yang di muat dalam website gampong.

Kendala yang kita hadapi dalam mengelola website adalah pada saat meliput berita yang berkaitan dengan kegiatan warga mereka di katakana wartawan tanpa kantor dan hal-hal negatif lainnya tapi tidak menyurutkan niat kita untuk terus berupaya memberikan yang terbaik semampu kita.

Berkat ejekan tersebut, kami terus termotivasi untuk membuktikan yang kita lakukan positif,  tepat di September 2014 kami mendapatkan undangan dari panitia untuk menghadir perhelatan ajang Desa TIK Nasional di Festival DesTika ke II, yang digelar di Desa Tanjung Sari Kec. Suka Haji Kab. Majalengka Jawa Barat, Biaya pulang pergi dan hotel disediakan oleh Panitia, dan pada perhelatan acara DesTika tersebut.

Gampong Cot Baroh beserta beberapa Desa lainnya  dari berbagai daerah dari Sabang samapai Maurauke hadir di acara DesTika, Alhamdulillah Gampong Cot Baroh mendapatkan DesTika Awards sebagai desa teknologi informasi dan komunikasi. Selain aktif di Pengiat TIK Gampong Cot Baroh, kami juga sering mensosialisasikan pentingnya membangun portal – website gampong menggunakan domain DESA.ID di media sosial dan pada rekan-rekan kami yang ada dalam Kabupaten Pidie dan Kabupaten lain seperti Aceh Besar, Pidie Jaya dan Aceh Jaya.

Kisah dari perjalanan tersebutlah yang diangkat ke film documenter. selama proses shuting begitu banyak masyarakat yang menonton karena  belum pernah ada shuting apapun sebelumnya di Gampong Cot Baroh. Saya Dan Dahlan Gantoe jadi artis dadakan, gugup dan menegangkan karena kami belum pernah berhadapan dengan kamera, apalagi di kerumuni banyak warga sungguh suatu pengalaman baru bagi saya.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses shuting film tersebut yaitu Dr. Maimun Ibrahim M.Si selaku kabag SANTEL & PDE SetdaKab Pidie, Keuchik (Kepala Desa) dan beberapa warga Gampong Cot Baroh dan warga Gampong tetangga yaitu Gampong Krueng Jangko juga turut berpartisipasi demi kesuksesan dan kesempurnaan sebuah film.

Shuting di mulai pagi hingga sore hari, break sejenak untuk sholat magrib dan makan malam, kemudian shuting kembali di lanjutkan hingga jam menunjukan pukul 22.30 baru selesai. bahkan hari sabtu 18 April baru selesai shuting jam 00.30 istirahat sejenak,kemudian pukul 01.30  Dahlan dan Taufik (Driver) langsung mengantar  mas Edith dan Rudy dari watchdoc.co.id Indonesia Documentary Chanel  menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh untuk melanjutkan penerbangan ke Riau Via Medan pada jam 06 pagi. 

Pas bulan Ramadhan 1436 H,  film documenter tersebut selesai di produksi dengan Judul “ASADESSA” mau mendekati Lebaran Idul Fitri 1436 kita pun memperoleh kiriman paket disk film “ASADESSA”, Setelah kita nonton bersama terdapat beberapa kesalahan dari rumah produksi seperti salah penyebutan nama Kabupaten, namun kita mau bilang apa, karena semua telah terjadi, kita bersyukur Gampong Cot Baroh Kec. Glumpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh masuk dalam film “ASADESSA”  dan yang sangat penting bagi  kami adalah  bisa membuktikan kepada warga bahwa yang saya dan kawan saya lakukan itu positif untuk Kemajuan Gampong Cot Baroh, Kabupaten Pidie, Aceh – Indonesia.


Berikut “ FILM ASADESSA” yang telah kita edit (cut) khusus versi Gampong Cot Baroh dan beberapa bagian lain, Terimong Geunaseh, Selamat menikmati.